Berbuat Baiklah Selalu

Leave a comment

1 Petrus 3: 13 – 17

“Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat.” 1 Petrus 3: 17

Ketika Filipus bertemu dengan Natanael, ia berkata “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.” Namun kata Natanael kepadanya: “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” (Yohanes 1: 45 – 46). Berita ini menunjukkan bahwa Natanael mengangap tidak mungkin sesuatu yang baik datang dari sebuah kota kecil, Nazaret. Dia menganggap bahwa sesuatu yang baik itu hanyalah dari sebuah kota yang besar. Namun kita tidak boleh memungkiri bahwa sesuatu yang baik itu tidak ditentukan oleh besarnya atau megahnya sebuah kota. Sesuatu yang baik itu bisa saja datang dari mana saja.

Terbukti Saul, seorang muda yang elok rupanya; tidak ada seorang pun dari antara orang Israel yang lebih elok dari padanya: dari bahu ke atas ia lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya (1 Samuel 9: 2). Artinya, manurut saya kalau di bandingkan dengan Goliad, ia hanya beda sedikit, karena dari semua orang Israel Saul-lah yang paling tinggi. Dari semua orang Israel yang paling tinggi hanya sebatas bahunya. Luar biasa bukan? Ganteng lagi.

Tetapi apa yang terjadi? More

Allah Tempat Pengungsian

Leave a comment

Yesaya 25: 4a

Sebab Engkau menjadi tempat pengungsian bagi orang lemah, tempat pengungsian bagi orang miskin dalam kesesakannya.

Ai ho do partanobatoan ni na dangol, partanobatoan ni na pogos di hagogotanna.

Sering sekali jika ada penguasa yang kejam orang-orang lemah dan orang-orang miskin adalah mereka yang menjadi korban. Seperti baru-baru ini diberitakan dalam salah satua media swasta, adanya sebuah desa di mana penduduknya mengalami kemunduran mental oleh karena kemiskinan yang menimpa desa mereka. Atau dari berbagai media yang kita lihat dan tonton, kalau terjadi peperangan, selalu saja rakyat kecil yang menjadi korban. Bahkan ada juga yang secara sengaja membuat mereka menjadi sasaran tembak demi keselamatan pribadi.

Jika terjadi hal yang demikian, mereka yang ditindas tidak mempunyai harapan dan pegangan lain kecuali keadilan dan kemurahan Tuhan sendiri. Satu-satunya cara untuk mendapatkan perlindungan hanya dengan merendahkan diri di hadapan Tuhan, mengakui kemiskinan dan kelemahannya (bnd. Mat. 5:3), sehingga dalam keadaan demikian mereka kuat. Berbahagialah orang yang memandang kepada Allah (Mzm. 2: 12), karena sungguh hebat serangan yang mengancam mereka.

Sebagaimana More

Dengan Kepak-Nya Ia Akan Melindungi Engkau

Leave a comment

Mazmur 91, 4 – 6

Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.

Sai ulosanna do ho dohot * habongna, jala marhaporusan tu toru ni hatirna i do ho, tau lombulombu dohot pangondingan do hasintonganna i. Ndang pola mabiar ho maradophon * songgotsonggot borngin, maradophon * sumbia, na habang arian. Maradophon begu antuk, na manisipi di na holom marimpotimpot, maradophon begu masa, na mangago di hos ni ari.

Pada Minggu pagi 20 Juni 2010, rasa takut menghantuiku ketika aku dan inang, dan Ezekiel yang tiga tahun dan Clara yang masih delapan bulan berkendaraan dari Subang ke Bandung dengan lama perjalanan kira-kira dua jam kurang lebih. Kenapa tidak saya harus menyetir sendiri sementara tanggungjawab keselamatan keluarga boleh dibilang tergantung bagaimana saya membawa kendaraan. Sedikit saja lengah tentu resikonya akan sangat berbahaya. Apalagi jalan ke Subang – Bandung sangat berliku dan tanjakan.

Dalam hati saya berdoa, Tuhan lindungi kami. Lindungi dalam arti, supaya saya tidak lengah, perjalanan lancer, terhadap orang-orang yang bermaksud jahat, dan pada intinya selamat sampai di tujuan.

Keesokan harinya, More

“Percayalah Kepada Allah di Dalam Kristus”

1 Comment

Yohanes 14: 1 – 3

“percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.”

(Yoh. 14: 1b)

Abraham dipanggilah Allah keluar dari tempat kelahirannya, dari negerinya, dan meninggalkan sanak saudaranya. Dia menurutinya dan tidak ada penolakanya darinya, sekalipun ia tidak tahu di mana negeri yang dijanjikan Tuhan itu. Hal itu bisa terjadi karena dari segenap hati dan pikirannya dia percaya kepada Allah. Percaya bahwa Tuhan akan memeliharanya, percaya bahwa Tuhan akan menuntunnya, dan percaya apa yang dijanjikan Tuhan itu adalah benar dan nyata. Oleh karena itu, Tuhan Yesus mengingatkan murid-muridNya supaya tidak gelisah. “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.” (Yoh. 14:1).

”Gelisah” memang itulah yang sering dialami oleh kita di dunia ini. Gelisah karena kekurang percayaan, gelisah karena adanya keraguan tidak, dan tidak seperti Abraham yang dalam hidupnya benar-benar menyerahkan diri hanya ke dalam tangan pengasihan Tuhan.

Kegelisahan itu, juga dialami para murid Tuhan Yesus. Seperti Thomas misalnya, dia berkata: “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” (Yoh. 14:5), begitu juga dengan Filipus: “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.” (Yoh. 14:8), dan juga Yudas Iskariot, “Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?” (Yoh. 14:22).

Hal itu sama dengan ketika saya mengatakan, ”Tuhan! Aku punya masalah, namun Engkau tidak menolong.” ”Tuhan, dimana Engkau?” ”Tuhan, aku begini, aku begitu, aku.., aku.., dan lain sebagainya. Dan akhirnya, kita akan berkata juga, kenapa si anu bisa begitu, sedang aku begini…? akh.. sudahlah, aku tidak percaya kepadaMu…

Apa yang diungkapkan para murid Tuhan Yesus adalah gambaran diri kita yang kurang percaya. Apa yang kita gelisahkan adalah gambaran kekurang percayaan juga. Oleh karena itu, tinggalkanlah segala kegelisahan itu, sebab kegelisahan itulah yang menghambat kita percaya kepada Allah di dalam Yesus Kristus.

Janji Tuhan Yesus cukup jelas, bahwa Dia pergi ke rumah Bapa adalah untuk menyediakan tempat bagi orang percaya (Yoh. 14:2), dan akan kembali membawa kita ke sana supaya kita hidup bersama-sama dengan Dia dalam kehidupan kekal. Tetapi supaya sampai ke sana, kata kuncinya adalah percaya kepada Allah di dalam Yesus Kristus. Percaya bahwa jalan satu-satunya hanya di dalam Yesus Kristus. Apakah saudara percaya? (lihat Ibrani 11: 1).

Doa: Ya Tuhan, bepata seringnya kami hidup di dalam kegelisahan. Gelisah karena kami kurang percaya bahwa tidak ada yang mustahil bagiMu. Kasihanilah kami, supa kami selalu percaya kepadaMu di dalam Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Lihat juga: Warta HKBP Subang, Juni, 20, 2010

“Kepada-Mu, ya TUHAN, aku berseru”

Leave a comment

Yoel 1: 8 – 20

Jika Tuhan berkehendak, tidak ada susuatu apapun yang bisa menghalanginya. Bahkan belalang sebagai mahluk kecil yang sepertinya tidak punya kekuatan bisa dipakai Allah untuk memusnahkan apa saja yang tumbuh yang menjadi sumber kehidupan kita (ay.4), karena banyaknya tidak ada sedikit pun yang tertinggal (ay.7), giginya bagaikan gigi singa dan taringnya bagaikan taring singa betina (ay.6).

Akibatnya, korban sajian dan korban curahan sudah lenyap dari rumah TUHAN; Ladang sudah musnah, tanah berkabung, sebab gandum sudah musnah, buah anggur sudah kering, minyak sudah menipis. Para petani menjadi malu, tukang-tukang kebun anggur meratap karena gandum dan karena jelai, sebab sudah musnah panen ladang. Pohon anggur sudah kering dan pohon ara sudah merana; pohon delima, juga pohon korma dan pohon apel, segala pohon di padang sudah mengering. Sungguh, kegirangan melayu dari antara anak-anak manusia. (ay. 7,9-12). Itulah gambaran kemusnahan ketika hari Tuhan sudah datang (ay. 15).

Walaupun hari Tuhan itu akan datang, More

Allah Turut Bekerja Dalam Segala Sesuatu

Leave a comment

Roma 8: 28

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Alai taboto do, saluhutna do manumpak tu na denggan di angka na marholong ni roha di Debata, angka na jinouna sian tahina hian.

Seorang pelayan gereja mengeluh: “Segala usaha telah aku lakukan dalam pelayanan, tetapi sepertinya tidak ada yang berubah?” Kesempatan lain di sebuh kebaktian rumah tangga, seorang bapak mengeluh mempertanyakan: “Kalau boleh amang, di dalam kebaktian rumah tangga tidak usah diadakan berdoa dari tuan rumah, sepertinya hal itu yang membuat orang-orang tidak mau menerima kebaktian rumah tangga di rumahnya.” Ada juga yang mengeluh karena walaupun ia aktif dalam kegiatan gereja, sepertinya penderitaan-penderitaan tidak pernah berakhir dalam hidupnya.

Mengeluh dan mengeluh More

Numpang Makan

2 Comments

Perhatianku dicuri oleh tulisan di Harian Kompas hari ini (Sabtu, 5 Juni 2010), pada kolom Kilasan Kawat Dunia. Di sana diceritakan bahwa di Jakarta sering ada sepasukan batik yang numpang makan di acara pesta perkawinan. Bahkan, rapat umum pemegang saham perusahaan besar di hotel mewah, tidak luput dari serbuan investor gadungan itu. Tujuannya satu, makan gratis.

Di Selandia Baru, sebuah perusahaan yang mengurusi pemakaman berhasil menangkap seorang pelayat palsu. Dalam satu pekan, dia bisa menghadiri empat pemakaman, mengambil makanan, bahkan membungkus serta membawa pulang. Direktur Rumah Pemakaman Harbour City Danny Langstraat mengatakan, lelaki berusia sekitar 40-an tahun itu tertangkap kamera pada berbagai kesempatan berbeda. “Dia membawa ransel dan kotak-kotak Tupperware untuk membawa makanan ke rumah. “Lelaki itu juga sangat sopan dan dia seolah benar-benar menghormati dan mengenal almarhum,” Ujar Langstraat.

Akhirnya pada suatu kesempatan lelaki itu More

“Jangan engkau melupakan TUHAN”

3 Comments

Ulangan 6: 10 – 15

“maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN”

(Ulangan 6: 12a)

Seseorang pernah mengalami penderitaan yang hebat. Penderitaan itu disebabkan penyakit kanker dan menurut dokter yang merawatnya tidak mungkin lagi disembuhkan. Waktunya tidak akan lama lagi. Suatu malam dia berdoa kepada Tuhan: ”Tuhan, tolong saya! Seandainya Tuhan memberi kesempatan untuk hidup, saya akan berubah, saya akan berbakti kepadaMu dan akan meyumbangkan setengah dari hartaku untuk pelayanan di gerejaMu!” demikian dia berdoa kepada Tuhan. Dan memang Tuhan mendengarkan doanya, terbukti kondisi kesehatannya semakin hari semakin membaik, dan dokter memperbolehkan dia pulang ke rumah.

Begitu gembiranya dia, sehingga dia mengundang saudara-saudaranya dan juga kerabat untuk mengadakan pesta ucapan syukur. Setelah itu, dia asyik bekerja dan bekerja dan pendek cerita apa yang telah dijanjikannya kepada Tuhannya sewaktu meminta kesembuhan lupa alias tidak diingat lagi.

Sesuatu membuat kita gembira tetapi More

Keselamatan yang dari Tuhan

Leave a comment

Lukas 3: 6

dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.

“Jala idaon ni nasa daging do haluaon na sian Debata!

Dapatkah saya memperoleh keselamatan dari Tuhan? Atau dengan bahasa lain, apakah saya masih layak menerima keselamatan dari Tuhan? Pertanyaan ini muncul ketika suatu ketika saya jatuh ke dalam sebuah pencobaan. Atau pada saat saya merasa bahwa apa yang ada pada saya sekarang ini adalah hasil dari usaha dan kekuatan saya sendiri. Atau ketika saya menjadi sumber masalah bagi istri, bagi suami, bagi anak-anak, bagi sekeliling saya, atau bagi siapa saja. Ketika menjadi perampok, penzinah, pembunuh, atau mungkin sampai tidak mengakui kekuasaan Tuhan. Sekali lagi, dapatkah kita memperoleh keselamatan dari Tuhan?

Sebagaimana Paulus mengatakan dalam Roma 3: 23 “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,” menunjukkan oleh karena dosa, kita telah kehilangan kemuliaan Allah, tidak ada lagi pengharapan, yang jelas oleh karena dosa itu, kita akan mati dan pada akhirnya akan masuk neraka. Masihkah ada keselamatan?

Keselamatan itu jelas ada dan More

Raja dan Penasehat

Leave a comment

Seorang raja yang gemar berburu pergi ke hutan dengan pasukannya. Entah kenapa jari kelingkingnya putus oleh pisau yang tajam. Penasehat mencoba menghibur baginda tetapi baginda tetap merasa sedih. Lalu penasehat berkata: “Baiklah baginda bersyukur akan hal ini.” Raja marah: “Sudah jari sakit dipotong, masih bilang bersyukur, penasehat apa kamu?” Lalu ia memanggil penjaga dan memenjarakan penasehat dengan lamanya kurungan tiga tahun penjara.

Satu bulan kemudian, oleh karena kegemaran raja untuk berburu, ia lalu berangkat lagi dengan pengawalnya beserta penasehat barunya. Entah kenapa pula mereka tersesat di hutan dan tertangkap oleh suku primitif beserta penasehat dan beberapa pengawalnya untuk dijadikan sebagai persembahan kepada dewa yang disembah oleh suku primitif itu.

Mereka harus dibersihkan More