1 Korintus 11: 11 – 12

Namun demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada laki-laki tanpa perempuan. Sebab sama seperti perempuan berasal dari laki-laki, demikian pula laki-laki dilahirkan oleh perempuan; dan segala sesuatu berasal dari Allah.

Asal ma di bagasan Tuhan i nasida, ndada boruboru i sopadohot baoa i, songon i nang baoa i sopadohot boruboru i. Ai marharoroan boruboru i sian baoa, laos songon i do baoa sian boruboru i; alai sian Debata do saluhutna i.

Di dalam Tuhan tidak ada pertentangan untuk membeda-bedakan, untuk menganggap yang lain lebih rendah atau lebih tinggi. Semua sama di hadapan Tuhan. Di dalam Tuhan juga tidak ada perempuan tanpa laki-laki atau laki-laki tanpa perempuan. Hal itu sama dengan bahwa perempuan berasal dari laki-laki dan laki-laki dilahirkan oleh perempuan. Sama halnya dengan dua orang yang mempertentangkan apakah yang duluan ada “telorkah atau ayamkah?” bagi saya tidak ada telor kalau tidak ada ayam, tidak ada juga ayam kalau bukan dari telor, semuanya itu berasal dari Allah.

Itu sama artinya bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri dan manusia tidak ada yang sempurna. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Sebagai mahluk sosial manusia membutuhkan saling ketergantungan. Tentunya juga dengan ini tidak boleh laki-laki mengatakan “aku yang lebih tinggi derajatnya dari perempuan” atau sebaliknya perempuan mengatakan “aku lebih tinggi derajatnya dari laki-laki” artinya, manusia dapat bertahan menghadapi hidup ini haruslah sekali lagi saling memperlengkapi.

Saya pernah menerima sms yang bunyinya demikian, “hidup ini ‘BERAT’ tapi, bila ditambahkan huruf ‘K’ di tengahnya akan menjadi ‘BERKAT’. ‘K’ itu adalah Kristus. Hidup seberat apa pun bila selalu ada Kristus di tengahnya maka akan menjadi ‘BERKAT’. Jalanilah hidup dengan selalu mengandalkan Kristus”

Memang benarlah hidup ini berat, tanpa huruf K, tetapi jika ada K, yaitu Kristus hidup akan menjadi berkat. Demikianlah kiranya kita hidup di dalam saling memperlengkapi, karena kita saling membutuhkan, dan untunglah Kristus menyelamatkan kita sehingga, ketika kita berbeda namun karena kita saling memperlengkapi, hidup akan akan begitu indah dan bersemangat. Tidak ada gunanya kita saling bertengkar dan saling menyalahkan apalagi saling merendahkan. Jika kita saling memperlengkapi, nyatalah kasih Kristus yang selalu menyertai kita.

Doa: Ya Tuhan dan Allahku! Jauhkanlah dari kami keinginan untuk saling merendahkan, tapi biarlah perbedaan akan menyatukan kami, dan Kristuslah sebagai pengikatnya. Amin.