Perkataan Penuh Kasih

Leave a comment

Kolose 4: 6

Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.

Sai tong ma lambok hatamuna, songon na siniraan, asa botoonmuna alus na patut tu ganup jolma.

Perkataan yang keluar dari mulut kita memiliki kekuatan yang luar biasa. Melalui kata-kata yang keluar dari mulut seseorang kita tahu apa yang menjadi perasaannya. Singkatnya apa yang kita pikirkan jelas terungkap melalui kata-kata yang terucap. Apakah itu perasaan cinta, perasaan menyesal, sebuah pernyataan dan segala apa yang kita pikirkan untuk diungkapkan.

Melalui kata yang terucap kita bisa memberi kekuatan kepada orang lain, menghibur yang bersedih, dan memberikan semangat untuk bangkit kembali. Firman Tuhan mengatakan, “Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya. Bibir orang benar menggembalakan banyak orang, tetapi orang bodoh mati karena kurang akal budi.” (Amsal 10: 20 – 21).

Semisal di dalam acara penghiburan More

Tuhan Adil dan Penuh Kasih

2 Comments

Psalmen 145, 17

Nabonar do Jahowa di saluhut angka dalanna jala basa di bagasan saluhut jadijadianna i.

TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.

Seorang pemuda menggerutu dalam hati karena dalam perjalanan pulang kerja hujan datang dengan begitu derasnya. “Bagaimana Tuhan ini, sudah capek bekerja seharian, kena siram hujan lagi” “Rumah masih jauh, basah kuyub lagi” Begitulah dia menggerutu dalam hati dan entah apalagi gerutunya dalam hati.

Di tengah perjalanan dia melihat perhentian dan di sana ada tukang bakso sedang berhenti juga. Lalu ia mampir di sana dan memesan semangkok bakso. “Pak tolong baksonya satu mangkok” Si tukang bakso pun menyediakan apa yang dipesankannya. Sementara pak bakso menyediakan baksonya si pemuda berbicara kepada tukang bangso. “Pak, menurut bapak Tuhan itu adil nggak?” “Kenapa anak menanyakan itu?” “Bapak nggak lihat?, gara-gara hujan ini saya jadi basah kuyub dan tidak bisa sampai ke rumah dengan tepat”

Si tukang bakso lalu menjawab, More